Selasa, 10 Agustus 2010 0 comments

Me You and Him ...

ketika itu aku berdiri di sebuah persimpangan...
entah apa yang aku tunggu disana, namun tiba-tiba hujan turun rintik-rintik...
membasuh seluruh tubuh ku hingga membuatnya menggigil...
langit tampak semakin gelap, dan gemuruh petir pun mulai datang seperti seorang dewa yang murka...

Namun tak lama, sosok itu datang...
tubuhnya tegap berbalut jaket wool yang hangat...
dia berjalan diantara tetesan air hujan dan kerasnya suara gemuruh...
dia berjalan dengan membawa payung berwarna bening...
dia datang dihadapan ku, dan berdiri disamping ku...
aku dan dia berbagi kehangatan dibawah payung bening itu...
aku menatap matanya, dan dia pun tersenyum...
matanya penuh arti, namun sulit untuk ku artikan...
tangannya menggenggam erat tangan ku...
dan kemudian, dia membawa ku berjalan disampingnya, dibawah payungnya...
rasanya begitu indah, tak ada kata... tak ada ungkapan...
hanya senyuman dan kehangatan tanggannya yang membuat ku nyaman berjalan disampingnya...
dia menatap ku dengan kesungguhan...
sinar matanya membuat ku ingin terus bersamanya, memilikinya...
bila saat itu aku diberi kesempatan untuk mengungkapkannya...
ku ingin dia untuk ku hari ini dan selamanya sampai aku berhenti bernafas...
namun hanya sekejap perjalanan indah itu berlangsung...
ketika tiba di sebuah gubuk kecil, dia berhenti...
dia memandang gubuk kecil itu dengan tatapan yang penuh arti...
kemudian, dia tinggalkan aku dibawah tetesan air hujan dan dia masuk kedalam gubuk kecil itu...
aku tak mengerti mengapa dia tidak membawa ku ikut kedalan gubuk kecil itu...
setelah lama aku menunggu dalam kedinginan didepan gubuk kecil itu...
tiba-tiba dia, sosok laki-laki itu membuka hordeng kaca gubuk itu...
bersama wanita... tanggannya menggenggam erat tangan wanita itu...
dan mencium kening wanita itu penuh kasih dan sayang...
mungkin aku telah salah mengartikan tatapan dan arti kenyamanan yang dia berikan...
wanita itu... pilihannya.

hujan semakin deras...
arimata kini tidak dapat ku bendung kembali...
hanya sakit dan airmata inilah yang tersisa...
hanya kepada Tuhan aku menangis...
memohon, agar hati ini dapat ikhlas dan tetap tegar...
hujan tak mengenal kebahagian dan kesedihan juga kehancuran...
hujan turun semakin deras...
tubuh ku menggigil sampai menusuk tulang-tulang berbalut kulit ini...
lama aku berjalan menjauhi gubuk kecil itu...
berjalan tanpa tau harus kemana...
gubuk itu tak ingin ku lihat kembali, namun mengapa aku masih berada dekat perkampungan dimana gubuk itu berada...
rasanya ingin ku kembali ke gubuk kecil itu...
hanya ingin berkata tentang ketulusan pada laki-laki yang sesaat memberikan mimpi-mimpi indah untuk hidup ku kelak...

ketika ku terus menyeret kaki ku untuk melangkah...
berusaha melangkah semakin menjauh dari gubuk kecil itu...
dan tak ingin kembali walau hanya untuk melihatnya...
kemudian aku berjalan sampai ke persimpangan jalan dimana waktu itu aku dan laki-laki itu bertemu...
aku memandang kosong jalanan basah itu...
hanya jalan beraspal yang basah... namun penuh arti untuk ingatan ku...

tak jauh dari tempat ku berdiri menggigil...
kulihat laki-laki bermata sayu, dan bertubuh kecil sama menggigilnya dengan ku...
kemudia laki-laki itu menatap ku...
tak lama, dia menghampiri ku...
dia duduk disamping kaki ku yang telah keram karena kedinginan...
kemudia dia berkata...
"duduklah disamping ku, nikmati hujan dan dinginnya"
aku duduk disamping laki-laki itu...
aku memperhatikannya...
hanya kaos oblong dan celana jins ditubuhnya yang menggigil...
dia menatap langit, kemudia dia berkata lagi...
"hujan itu sederhana, coba saja kamu perhatikan... hanya tetesan-tetesan air. tapi Tuhan menurunkannya bukan dengan alasan yang sederhana. Tuhan selalu punya rencana dari setiap jalan yang Ia tunjukan pada umatnya"
aku hanya terdiam dan menatapnya...
tak lama laki-laki itu menatap mata ku dan berkata lagi...
"seperti halnya kamu, kamu hanya wanita biasa dan sederhana... sepintas tak ada yang menarik. tapi Tuhan mempertemukan aku dan kamu disini, dijalan ini. Tidak ada yang aku tawarkan kepada mu... tak ada payung untuk melindungi kamu dari derasnya hujan... tak ada handuk hangat yang bisa menghangatkan kamu. Aku disini berada disamping mu bukan untuk menjadikan keadaan ini sempurna, tapi Tuhan mempertemukan aku dan kamu disini... agar kamu bisa melihat kesederhanaan menjadi sesuatu yang sempurna"
dan kemudian laki-laki itu kembali menatap hujan yang turun semakin deras...
aku terdiam dan meresapi setiap kalimat yang tadi terucap dari mulut laki-laki ini...

aku teringat kembali pada laki-laki berpayung tadi...
dia memberi ku keteduhan dan kenyamanan...
hingga membuat keadaannya menjadi sempurna...
dari kesempurnaan itulah yang kemudia muncul rasa nyaman dalam diri ku...
bukan sosok laki-laki berpayung tadi yang membuat aku nyaman dan bahagia berada disampingnya..
namun kesempurnaan yang laki-laki itu hadirkan, membuat ku merasa nyaman berjalan disampingnya dan ingin memilikinya hingga aku tak bernafas...

Kembali ku tatap laki-laki disamping ku...
dia sederhana...
dia hanya duduk dan menikmati setiap tetes airhujan...
lama aku menatap laki-laki itu...
kadang senyuman terlukis diwajah ku...
menikmati raut wajahnya...
tiba-tiba laki-laki itu berpaling menatap wajah ku...
dan kemudian dia berkata sambil menatap mata ku...
"nikmatilah kesederhaan bersama aku disini, hingga akhirnya kamu merasa inilah kesempurnaan yang kamu inginkan"
aku tersenyum...
laki-laki itu menggenggam jemari ku...
dan dia berkata...
"aku dan kamu hanya manusia sederhana, tak ada kesempurnaan yang membuat kita merasa nyaman... namun kebersamaan yang penuh dengan sederhanaan inilah yang membuat kita sempurna. tetaplah disini temani aku menikmati hujan yang turun membawa kesederhanaan"

Dan kini, aku masih duduk disamping laki-laki sederhana ini...
tak ingin lagi aku menatap jalan penuh dengan kesempurnaan palsu bersama laki-laki berpayung itu lagi...
sekarang hanya ada aku dan dia...
bukan sosok yang sempurna seperti yang aku inginkan...
tapi dia hadir ketika aku mencari arti dari sebuah kenyamanan...
dan dia yang mengajarkan kepada ku tentang...
"kenyamanan yang sesungguhnya akan hadir ketika kamu dapat melihat kesederhanaan menjadi sesuatu yang sempurna"

rasanya aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan...
memohon kepada-NYA...
Tuhan, bila dia laki-laki yang Engkau pilihkan untuk ku... aku mohon biarkan hati ini melihat kesederhanaannya ini menjadi sesuatu yang sempurna dan akhirnya memberikan aku kenyamanan yang sesungguhnya dan selamanya. Amin

No Response to "Me You and Him ..."

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Diberdayakan oleh Blogger.